Selasa, 17 April 2012

WARISAN BAPAK


BAB XI
 WARISAN BAPAK

 

A. PENGERTIAN BAPAK

Bapak adalah seorang suami dari ibu yang melahirkan anak.Bapak disebutkan juga dengan istilah “ayah” bagi anak-anak yang dilahirkan oleh ibu. Bapak memiliki hak waris dari harta yang ditinggalkan oleh anaknya apabila si anak meninggal dunia dan meninggalkan harta. Untuk lebih dimengerti pengetian bapak maka dapat dilihat pada bagan berikut:


 









 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


B. BAGIAN BAPAK DAN DASAR HUKUMNYA

Ketentuan pendapatan bapak dalam warisan harta yang ditnggalkan oleh anak-anak mereka (baik laki atau perempuan) adalah sebagai berikut:
  1. 1/6 (seper enam) dari harta peninggalan anaknya, dengan syarat ia bersama salah seorang dari ahli waris berikut:
a.       anak laki
b.      cucu laki dari anak laki
c.       cicit laki dari cucu laki.
Ketentuan ini berdasarkan  firman Allah dalam surat al-Nisa’ (4) ayat 11 berikut:
ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þÎû öNà2Ï»s9÷rr& ( ̍x.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üusVRW{$# 4 bÎ*sù £`ä. [ä!$|¡ÎS s-öqsù Èû÷ütGt^øO$# £`ßgn=sù $sVè=èO $tB x8ts? ( bÎ)ur ôMtR%x. ZoyÏmºur $ygn=sù ß#óÁÏiZ9$# 4 Ïm÷ƒuqt/L{ur Èe@ä3Ï9 7Ïnºur $yJåk÷]ÏiB â¨ß¡9$# $£JÏB x8ts? bÎ) tb%x. ¼çms9 Ó$s!ur 4 bÎ*sù óO©9 `ä3tƒ ¼ã&©! Ó$s!ur ÿ¼çmrOÍurur çn#uqt/r& ÏmÏiBT|sù ß]è=W9$# 4 bÎ*sù tb%x. ÿ¼ã&s! ×ouq÷zÎ) ÏmÏiBT|sù â¨ß¡9$# 4 .`ÏB Ï÷èt/ 7p§Ï¹ur ÓÅ»qム!$pkÍ5 ÷rr& AûøïyŠ 3 öNä.ät!$t/#uä öNä.ät!$oYö/r&ur Ÿw tbrâôs? öNßgƒr& Ü>tø%r& ö/ä3s9 $YèøÿtR 4 ZpŸÒƒÌsù šÆÏiB «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $¸JŠÎ=tã $VJŠÅ3ym ÇÊÊÈ
Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfa`atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
 
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa bapak dapat menerima 1/6 (seperenam) dari harta yang ditinggalkan dengan syarat ia tidak bersma “anak’’ (walad) sebagai ditegaskan dalam ayat di atas: “Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak;
2. 1/6 (seper enam) ditambah sisa (ashabah) bila ia bersama:
a.       anak perempuan
b.      cucu perempuan dari anak laki
c.       cicit perempuan dari cucu laki
Jadi, disini ditegaskan bahwa bapak berposisi sebagai orang yang mendapat dua bagian: 1. sebagai “ashabul furudh” dan 2. sebagai penerima ashabah. Penerimaan dua  ketentuan ini berdasarkan pada:
a.       bahwa kata “walad” pada firman Allah di atas (surat  al-Nisa’ (4) ayat 11) adalah termasuk juga “perempuan” (anak, cucu, dan cicit). 
b.      Posisi ayah termasuk dalam  urutan penerima ashabah nomor dua setelah anak. Dari ketentuan itu, dipahami bahwa bila  ayah bersama salah anak “anak” perempuan saja tanpa anak laki, maka jelas posisi anak akan ganti oleh ayah sebagai penerima ashabah nomor dua.
3. Ashabah (penerima sisa), bila mereka tidak bersama “anak”  (laki atau perempuan), seperti yang dimaksud pada point 1 dan 2 di atas. Hal ini berdasarkan pada firman Allah pada surat  al-Nisa’ (4) ayat 11 di atas.
bÎ*sù óO©9 `ä3tƒ ¼ã&©! Ó$s!ur ÿ¼çmrOÍurur çn#uqt/r& ÏmÏiBT|sù ß]è=W9$#
“jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga”

C. HIJAB DAN MAHJUB
Keberadaan bapak sebagai ahli waris tidak dapat dihijab oleh siapa pun dari para ahli waris. Tetapi, ia dapat menghijab orang lain, yaitu ahli waris selain suami-istri, anak, cucu, ibu, dan nenek shahih.

D. CONTOH PENYELESAIAN WARISAN BAPAK
1.   Contoh bapak mendapat 1/6
a.       Seorang meninggalkan harta sejumlah Rp 24.000,  ahli waris terdiri dari:
Asal masalah 12
·         Suami              : 1/4     12 : 4 = 3 x 24.000/12 =   6.000,-
·         Bapak              : 1/6     12 : 6 = 2 x 24.000/12 =   4.000,-      
·         1 anak laki       : Ashabah         7 x 24.000/12 = 14.000,-
b.      Seorang meninggalkan harta sejumlah 24.ha sawah,  ahli waris terdiri dari:
Asal masalah  24
·         Istri                  : 1/8                 24 : 8 =  3 x 24.ha /24 =  3 ha
·         Bapak              : 1/6                 24 : 6 =  4 x 24.ha /24 =  4 ha
·         Ibu                   : 1/6                 24 : 6 =  4 x 24.ha /24 =  4 ha
·         Cucu laki         : Ashabah                    13 x 24.ha /24 = 13 ha
c. Seorang  meninggalkan harta Rp. 120 ha dan pewaris terdiri dari:
Asal masalah :  24
·         Istri   : 1/8                           24 : 8 = 3 x 120 ha /24 = 15 ha      
·         Ayah      : 1/6                     24 : 6 = 4 x 120 ha/24  = 20 ha
·         2 anak laki &  prmp: Ashabah      17 x 120 ha/24  = 85 ha/3 = 28.333
 Jadi, untuk anak laki adalah Rp 56.666
 dan untuk anak perempuan  Rp 28.333
2.   Contoh bapak mendapat 1/6+Ashabah
a.  Seorang meninggalkan harta sebanyak. 12 ha,- dan pewaris terdiri:
Asal masalah 24 
·         Istri            : 1/8             24 : 8  =                3 x 12 ha/24 = 1.5 ha
·         Anak prmp: 1/2             24 : 2  =              12 x 12 ha/24 =    6 ha
·         Bapak        : 1/6 + Ash. 24 : 6  =  4 + 5 =   9 x 12 ha/24 = 4.5 ha
b.Seorang meninggalkan harta sebanyak. 14 ha,- dan pewaris terdiri:
Asal masalah 6
·         Cucu prmp.     : ½                   6 : 2 = 3 x 14/6 =  7 ha
·         Bapak: 1/6 + Ashabah 6 : 6 = 1 + 2 = 3 x 14/6 =  7 ha
·         Sdra sknd.       : Gugur oleh ayah
·                                                         Paman : Gugur oleh ayah
c. Seorang meninggalkan harta sebanyak. 130 ha,- dan pewaris terdiri:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar