Kamis, 05 April 2012

FILSAFAT UMUM


EKSISTENSIALISME
A.      Eksistensialisme Manusia
Eksistensialisme dan fenomenologi marupakan dua gerakan yang sangat erat dan menunjukan pemberontakan tambahan terhadap metode-metode dan pandangan-pandangan filsafat barat yang teradisional. Tetapi gerakan ini sangat berbeda dengan  pemberontakan yang dilakukan oleh filsafat analitik yang telah kita bicarakan pada pasal yang lalu. Gerakan-gerakan yang akan kita  bicarakan dalam pasal ini mencakup fikiran-fikiran filosof, Ahli Biologi, Ahli sandiwara dan seniman; ada yang protestan, roma katholik, atau yahudi, ada yang theis dan ada yang atheis, eksistensialisme  dan fenomenologi menyajikan sikap atau pandangan yang menekankan kepada eksistensi manusia, adalah kualitas-kualitas yang membedakan antar individu (perorangan) dan tidak membicarakan manusia secara abstrak atau membicarakan alam atau dunia secara umum.
1.      Beberapa Sifat  Eksistensialisme
a.      Gerakan protes
Istilah eksistensialisme tidak menunjukan suatu system filsafat secara khusus. Terdapat perbedaan-perbedaan yang besar antara  bermcam-bermacam filsafat yang biasa dikelompokan sebagai filsafat eksistensialis, tetapi meskipun begitu terdapat tema-tema yamg sama memberi ciri kepada gerakan-gerakan eksistensialis. Pertama, eksistensialisme adalah:  pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern.  Dalam satu segi, eksistensialisme merupakan suatu protes terhadap rasionalisme yunani, atau tradisi klasik dari filsafat, khususnya pandangan yang spekulatif tentang manusia seperti pandangan Plato dan Hegel.
Dalam “ sistem-sistem” jiwa individual atau si pemikir, hilang dalam universitas yang abstrak atau dalam aku universal. Eksistensialisme adalah suatu protes atas nama individualis terhadap konsep-konsep “ Akal” dan “ Alam” yang ditekankan pada priode pencerahan ( englightenment) pada abad ke-18. “
 penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhdap kemampuan sesuatu kumpulan keyakinan, khususnya kemam
Puan sistim, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal, akademik dan jauh dari  kehidupan, semua itu adalah poko dari eksistensialisme. Eksistensialisme juga merupakan pemberontakan terhadap alam yang impersonal tampa kepribadian) dari zaman industri modern atau zaman teknologi, serta pemberontakan terhadap gerakan massa zaman sekarang. Masyarakat industri condong untuk menundukan orang seorang kepada mesin, begitulah paham eksistensialis; manusia adalah dalam bahaya menjadi alat, computer atau obyek. Saintisme hanya melihat tindakan luar dari manuusia hanya sebagai satu bagian dari fisik. Eksistensialisme juga merupakan protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, atau lain-lainnya yang condong untuk menghancurkan atau meneggelamkan perorangan di dalam kolektif manusia.
2.      Diagnosis Tentang Predikamen (kedudukan sulit) dari Manusia
Eksiistensialisme adalah suatu filsafat yang melukiskan dan mendiagnosa kedudukan manusia yang sulit. Dalam hal ini, Eksistensialisme merupakan penekanan kembali terhadap beberapa pikiran yang terdahulu. Beberapa pengikut eksistensialisme merupakan bahwa gerakan tersebut bukan hanya bersifat “ lama” dan “ modern” akan tetapi bersifat “abadi”. Eksistensialisme sebagai suatu unsur  yang universal dalam segalah pemikiran adalah usaha manusia untuk melukiskan eksistensinya serta konflik-konflik eksistensi tersebut. Asal mula komplik tersebut serta upay untuk mengatasinya. Di mmana saja kedudukan manusia sulit dilukiskkan baik secara teologi ataupun filsafat baik secara puitis atau secara seni, di situlah kita mendapatkan eksistensialis.
Kedua eksistensialisme hanya menekankan situasi manusia dan prospek ( harapan ) manusia di dunia, maka ia terdapat juga di dalam agam yahudi, kristen dan terjuga terdapat di dalam cara yang dilakukan pleh filosof seperti Socrates dalam mengannalisa dan memahami diri sendiri. Dalam arti ini eksistensialisme boleh dikatakan filsafat lama dan juga filsafat modern. Sebagai gerakan modern, eksistensialisme tersohor hanya pada abad ke 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar