BAB
IV
WARISAN
ANAK PEREMPUAN DAN LAKI
A.
Pengertian Anak Perempuan Dan Laki




![]() |


B. BAGIAN ANAK PEREMPUAN DAN DASAR HUKUMNYA
Bagian anak
perempuan ditetukan sebagai berikut:
1. Ia mendapat separuh (1/2) dari harta peninggalan bila ia menyendiri
tidak bersama anak laki. Dasar hukumnya adalah firman
Allah surat
an-Nisa’ ayat 11 sebagai berikut:
ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þ’Îû öNà2ω»s9÷rr& ( Ìx.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üu‹sVRW{$# 4 bÎ*sù £`ä. [ä!$|¡ÎS s-öqsù Èû÷ütGt^øO$# £`ßgn=sù $sVè=èO $tB x8ts? ( bÎ)ur ôMtR%x. Zoy‰Ïmºur $ygn=sù ß#óÁÏiZ9$# 4 …..الاية
Allah
mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, yaitu:
bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan, dan
jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh separo harta.
2.
Anak perempuan mendapat 2/3 (dua
pertiga) dari harta peninggalan jika ia ada dua orang atau lebih. Dasar
hukumnya adalah kesapakatan ulama’ yang berdasarkan hadis Nabi saw, yang
diriwayatkan oleh Imam Hakim dan Abu Daud, bahwa Nabi memutuskan untuk anak
Sa’ad bin al-Rabi’ 2/3 dari harta yang ditinggalkan. Disamping itu, yang
dijadikan alasan adalah firman Allah surat
al-Nisa’ (4) ayat 11:
يُوصِيكُمْ اللهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ
لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأُنثَيَيْنِ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ
فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ
وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ
لَهُ وَلَدٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأمِّهِ
الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلأُمِّهِ السُّدُسُ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ
يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ
أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِنْ اللهِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Allah
mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu :
bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan
jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya
seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak;
jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya
(saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai
beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut
di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya. (tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa
di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah
ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
3.
Ia mendapat jalan ashabah bersama
anak laki, baik untuk satu orang atau lebih. Artinya anak perempuan bersama
anak laki akan mendapat bagian secara
bersama dengan ketentuna 1 banding 2, yaitu 2 anak perempuan berbanding 1 anak
laki. Dasar hukumnya adalah firman Allah surat
an-Nisa’ (4) ayat 11. Dalam ayat itu dijelaskan bahwa Allah memberikan
ketentuan bagi anak laki dengan anak perempuan berbanding 2.
C. BAGIAN
ANAK LAKI-LAKI
Sebagaimana
yang telah diketahui bahwa hak pewarisan adakalanya didapatkan dengan jalan fardh
(ketentuan) dan ada kalanya dengan jalan ashabah (mendapat sisa). Anak
laki termasuk orang yang mendapat
warisan dengan cara ashabah baik ia seorang atau lebih, karena ia
mendapat jalan ashabah maka ia mengalami beberapa kemungkinan
berikut ini:
1.
ia mendapat ashabah (sisa) secara
keseluruhan apabila ia sendirian dan tidak meninggalkan ahli waris lainnya.
2.
ia mendapat ashabah apabila ia
bersama ahli waris lain setelah ditentukan bagian ahli waris lain itu
3.
ia mendapat ashabah bersama
dengan anak perempuan, dengan ketentuan
1 banding 2.
D.
Hijab dan Mahjub
Hijab
itu ada dua macam; hijab hirman (menggugurkan pendapat orang lain
secara keseluruhan) dan hijab nuqshan (menggurangi pedapatan
orang lain). Anak perempuan tidak dapat dihijab oleh siapapun baik dengan hijab
hirman dan Nuqsahan. Sementara ia dapat menghijab secara hirman terhadap ahli
waris berikut ini:
·
Saudari seibu dari yang
meninggal
·
Saudara seibu dari yang
meninggal
·
Cucu perempuan dari anak laki-laki,
kecuali apabila ia bersama saudaranya (cucu laki-laki) yang akan
menjadikan mendapat bagian dengan cara ashabah ma’a al-Ghair.
Sementara anak
perempuan dapat menghijab secara nuqshan
terhadap ahli waris berikut ini:
a.
Pendapat ibu 1/3 berkurang menjadi
1/6 bila ia bersamanya
b.
Pendapat istri 1/4 berkurang menjadi 1/8 bila ia bersamanya
c.
Pendapatan suami 1/2 berkurang
menjadi 1/4 bila ia bersamanya
Sementara anak laki dapat menghijab ahli waris berikut ini:
1. ابن الابن (cucu laki)
2. بنت الابن (cucu
perempuan dari anak laki)
3. الأخ الشقيق (saudara sekandung)
4. الأخت الشقيقة (saudari
sekandung)
5. الأخ للأب (saudara sebapak)
6. الأخت للأب (saudari
sebapak)
7. الأخ للأم (saudara seibu)
8. الأخت للأم (saudari
seibu)
9. ابن الأخ الشقيق (anak saudara sekandung)
10. ابن الأخ للأب (anak saudara sebapak)
11. العم الشقيق (paman
sekandung)
12. العم للأب (paman sebapak)
13. ابن العم الشقيق (anak paman sekandung)
E. CONTOH
PENYELESAIAN PUSAKA ANAK PEREMPUAN
a. Contoh mendapat ½
(separoh) harta:
1. Seorang meninggalkan harta sebanyak. 24 ha,-
dan pewaris terdiri:
Asal Masalah 12
·
Suami : 1/4 12 : 4 = 3 x 24 ha/12 = 6 ha
·
Ibu : 1/6 12 : 6
= 2 x 24 ha/12 = 4 ha
·
Anak prmp : 1/2 12 : 2
= 6 x 24 ha/12 = 12 ha
·
paman :
Ashabah 1 x 24 ha/12 = 2 ha
2.
Seorang meninggalkan harta
sebanyak. 12 ha,- dan pewaris terdiri:
Asal
masalah 24
·
Istri : 1/8 24 : 8 = 3
x 12 ha/24 = 1.5 ha
·
Anak prmp : 1/2 24 : 2
= 12 x 12 ha/24 = 6 ha
·
Bapak : 1/6 + Ash. 24 : 6 = 4 +
5 = 9 x 12 ha/24 = 4.5 ha
b. Contoh mendapat 2/3 (dua pertiga) harta.
1. Ada
orang meninggalkan harta Rp 48.000,- dan
pewaris tertinggal terdiri dari:
Asal masalah 24
·
Istri : 1/8 24 : 8 = 3 x
48.000/24 = 6.000
·
Ibu : 1/6 24 : 6 =
4 x 48.000/24 = 8.000
·
2 anak prem. : 2/3 24
: 3 = 16 x 48.000/24 = 32.000
·
Paman :
Ashabah (sisa) 1 x 48.000/24
= 2.000
2. Seorang meninggalkan harta sebanyak 24 ha dan pewaris terdiri
dari:
Asal masalah
12
a. Suami :
1/4 12 : 4 = 3 x 24 ha/12
= 6 ha
b.
5 anak perempuan : 2/3 12
: 3 = 8 x 24 ha/12 = 16 ha
Jadi, masing-masing anak prmp.
mendapatkan = 3.2 ha
·
Saudara kandung : Ashabah 1 x 24 ha/12 = 2 ha
c. Contoh
bagian anak perempuan yang mendapat
jalan ashabah bersama anak laki dengan ketentuan 1 anak perempuan banding 2
anak laki.
1. Seorang
meninggalkan harta sejumlah Rp. 120 ha dan pewaris terdiri dari:
Asal masalah
: 24
·
Istri : 1/8 24 : 8 = 3 x 120 ha /24 = 15 ha
·
Ayah : 1/6 24 : 6 = 4 x 120 ha/24 = 20 ha
·
2 anak laki & prmp: Ashabah 17 x 120 ha/24 = 85 ha/3 = 28.333
Jadi, untuk anak laki adalah Rp
56.666 dan untuk anak perempuan Rp
28.333
2.
Seorang meninggalkan harta sejumlah Rp.
70ha pewaris terdiri dari:
Asal masalah
: 4
·
Suami : 1/4 4 : 4 = 1 x 70 ha/4 = 17.5ha
·
2 anak laki & 3 anak
prmp : Ashabah 3 x 70 ha/4 = 52.5
ha/ 7 = 7.5
Jadi,
untuk 2 laki mendapat 30 ha dan untuk 3
perempuan mendapat 22.5
F. CONTOH PENYELESAIAN ANAK LAKI
1. Contoh anak laki mendapat ashabah (sisa) secara
keseluruhan apabila ia sendirian dan tidak meninggalkan ahli waris lainnya.
Seorang
meninggalkan Rp. 9.000-, dan pewaris terdiri dari:
Asal
masalah 1
·
1 Anak laki : Ashabah 1x 9.000/1
= 9.000
2. Contoh anak
laki mendapat ashabah apabila ia bersama ahli waris lain setelah ditentukan
bagiannya
Seorang
meninggalkan Rp15.000-, dan pewaris terdiri dari:
Asal masalah 4
·
Suami : 1/4
4 : 4 = 1x15.000/4 =
3.750
·
2 anak laki :Ashabah
3x 15.000/4 = 11.250
3. Ia mendapat ashabah bersama dengan anak perempuan, dengan ketentuan 1 banding 2.
Seorang
meninggalkan Rp15.000-, dan pewaris terdiri dari:
Asal
masalah 4
·
Suami : 1/4 4 : 4 =1 x 15.000/4 =
3.750
·
1 Anak laki & anak
prmp. 3 x 15.000/4 = 11.250/3 = 3.750 Jadi, untuk anak laki Rp
7.500 dan untuk anak perempuan Rp 3.750.●
[1]Selain dari mereka itu, ahli
waris yang tidak dapat dihijab oleh anak laki adalah: 1. Ibu. 2. Bapak. 3.
Suami 4. Istri. 5. Anak perempuan. 6.Kakek shaheh dan 8. Nenek shahih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar